Wednesday, July 20, 2005

surat muslimah penjara abu gharib

Subject: Sebuah surat dari penjara Abu Gharib

Surat Fatimah menggemparkan kota Baghdad

Fatimah adalah seorang saudara perempuan seorang mujahid yang terkenal di
daerah Abu Gharib, yang berasal dari sebuah keluarga yang terkenal kebaikan
dan ketaqwaannya. Suatu hari pasukan AS menyerbu rumahnya dengan tujuan
menangkap saudaranya. Namun kerana mereka tidak dapat menjumpainya, pasukan
AS menangkap Fatimah dengan tujuan memaksa saudaranya menyerahkan diri.

Surat tulisan tangan Fatimah, baru-baru ini berhasil diseludupkan keluar
dari penjara Abu Gharib. Surat ini menggambarkan penderitaan para tawanan
wanita akibat perbuantan tentera AS. Surat ini segera tersebar dan
menghebohkan kota Baghdad dan mengirimkan gelombang yang akan terus
berlanjut ke seluruh bumi Iraq.

Mafkarat al-Islam berhasil mendapatkan salinan surat tersebut.

***********************************
Bismillahirrahmanirrahiim.

*Say He is God the One; God the Source (of everything); Not has He
fathered, nor has He been fathered; nor is anything comparable to Him*
- Surat 112, Al-Ikhlas

Saya menulis surat Al-Ikhlas ini kerana mempunyai erti yang mendalam bagi
saya dan menimbukan getaran di hati orang-orang yang beriman.

Wahai saudaraku mujahidin di jalan Allah. Apakah yang dapat aku katakan
kepadamu?

Saya katakan, rahim-rahim kami telah terisi dengan janin akibat perkosaan
yang dilakukan keturunan kera dan babi itu. Mereka telah menodai tubuh
kami, meludahi muka kami, dan merobek-robek Al-Quran untuk digantungkan di
leher-leher kami.
Allahu Akbar.

Tidakkah engkau mengerti tentang kejadian yang menimpa kami?
Betulkah engkau tidak tahu ini terjadi pada kami?
Kami saudaramu dan Allah akan meminta tanggung-jawab mu tentang kejadian
ini kelak.

Demi Allah, tidak semalam pun kami lewatkan dipenjara ini kecuali mereka
mendatangi salah seorang dari kami untuk melepaskan nafsu syaitannya.
Padahal kami selalu menjaga kehormatian kami kerana takut kepada Allah.

Takutlah pada Allah!
Bunuhlah kami bersama mereka!
Hancurkan mereka bersama kami!

Jangan biarkan kami di sini agar mereka boleh bersenang-senang memperkosa
kami. Sesungguhnya ini adalah satu perbuatan dosa besar di sisi Allah.
Takutlah pada Allah akan urusan kami. Biarkanlah (jangan serang) tank dan
pesawat mereka. Datanglah pada kami di penjara Abu Gharib.

Saya saudaramu kerana Allah. Mereka memperkosa saya lebih dari sembilan
kali dalam satu hari. Bolehkah kamu bayangkan? Bayangkan salah satu adik
atau anak perempuan kamu diperkosa. Bersama saya ada 13 gadis, semuanya
belum bernikah. Semuannya telah diperkosa didepan mata kami semua. Mereka
melarang kami untuk bersolat. Mereka mengambil pakaian kami dan membiarkan
kami telanjang.

Pada saat surat ini ditulis, seorang diantara kami telah membunuh dirinya
setelah diperkosa beramai-ramai. Seorang tentera memukulnya di dada dan di
paha setelah memperkosannya lalu menyiksanya. Gadis itu kemudian membunuh
dirinya dengan memukul kepalanya ke tembok penjara. Dia sudah tidak
sanggup lagi menerima kekejaman mereka keatas dirinya.

Meskipun membunuh diri dilarang oleh Islam, saya amat memahami perasaannya
yang dilaluinya. Saya hanya berharap semuga Allah mengampuninya.
Sesungguhnya Dia Maha Pengampun.

Saudaraku, saya kataka padamu lagi, takulah pada Allah.
Hancurkan kami bersama para tentera itu agar kami dapat berehat dalam
damai.

Tolonglah kami...
Tolonglah kami...
Tolonglah kami...
Waa Mu'tasimah !

*******************************
Surat ini telah berakhir, namun penderitaan penulisnya dan para muslimah
belum berakhir.
Hatta mataa haadza s-sukuut !

Ini yang sudah sekian kalinya terjadi. Entah berapa lagi akan segera
menyusul. Kelmarin, hari ini dan esok. Begitu seterusnya.

Ya Rabb nasyku ilaika da'fa quwwatina
Wa qillata hilllatina
Allahumma n-shurna nashran adziima
Alluma 'alaika bil haaula l-kuffar
Allahuma'alaika biman adzaa l-muslimin.

Sebarkan agar semuanya dapat mengetahui.

0 comments:

  © Blogger template 'Solitude' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP